VPN (Virtual Private Network) merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya dengan menggunakan aturan (protocol) tertentu. Mengelola jaringan yang hanya terdiri dari beberapa komputer (host) merupakan pekerjaan mudah. Namun jika jaringan tersebut berkembang dan memiliki ratusan bahkan ribuan host, maka mengelola jaringan akan menjadi mimpi buruk bagi setiap pengelola jaringan (Administrator Jaringan). Belum lagi jika jaringan tersebut menggunakan teknologi yang berbeda - beda, misalnya ada host yang menggunakan teknologi kabel dan ada host yang menggunakan teknologi nirkabel (wireless). Ditambah lagi ada beberapa host yang harus digunakan oleh pengguna umum (public user) dan beberapa host lainnya hanya bisa digunakan pengguna internal (private user).
Pekerjaan mengelola jaringan juga akan bertambah buruk jika letak ratusan host tersebut tersebar di beberapa gedung ataupun terletak di beberapa kota untuk jaringan dengan skala yang lebih luas. Semua itu membuat perusahaan akan semakin sulit untuk mengatur jaringannya dan selalu berpikir bagaimana cara yang paling efektif untuk mengendalikan jaringan tersebut. Untuk mempermudah mengelola jaringan dengan skala yang lebih luas tersebut maka jaringan (network) itu harus dipisahkan menjadi beberapa jaringan kecil. Mengatur beberapa jaringan kecil yang penghuninya hanya puluhan host tentu akan lebih mudah dari pada mengatur sebuah jaringan besar yang berisi ratusan bahkan ratusan/ribuan host. Dalam hal ini, teknik memisahkan jaringan ini dapat diimplementasikan untuk jaringan local antar kota atau dengan kata lain bisa juga LAN antar gedung, penerapan metode ini bersamaan dengan penerapan protokol Virtual Private Network (VPN).
VPN mempunyai sistem keamanan serta kerahasiaan yang lebih terjamin dari pada sebuah jaringan public. Dalam sebuah VPN, data yang dikirimkan telah dienkripsi sehingga rahasia lebih aman dari kegiatan penyadapan. Walaupun seseorang berhasil menyadap dan mencuri data dari jaringan VPN, belum tentu ia bisa menguraikan data yang telah dienkripsi tersebut. VPN seperti menciptakan 2 buah tembok besar untuk menjamin kemanan dan kerahasiaan dalam beraktivitas di internet. Jadi anda tidak perlu khawatir kerahasiaan data anda akan terbongkar jika menggunakan VPN.
Mengautentifikasi data artinya VPN memiliki kemampuan untuk mengautentifikasi data yang masuk, dengan cara memeriksa data tersebut kemudian mengakses informasi sumbernya. Jika proses otentifikasi ini sukses, maka data yang dikirimkan atau yang akan diterima bisa dipastikan memang aman. Jika proses autentifikasi gagal, maka perlu diadakan pengecekan pada data yang dikirim atau diterima tersebut.
Pernah mengalami situs favorit anda diblokir oleh ISP ataupun host, seperti kantor ataupun Negara? Seperti facebook yang diblokir di beberapa Negara? Nah, untuk dapat mengatasi hal ini, maka anda bisa menggunakan VPN untuk membantu agar tetap dapat mengakses situs yang sudah diblokir sebelumnya.
Namun terkadang hal ini seringkali disalah gunakan oleh banyak orang. Seperti bermain facebook pada saat jam kerja atau membuka situs - situs berbahaya, seperti situs porno, dan sebagainya. Fungsi ISP sendiri untuk memperluas jaringan kepada user, dengan cara mendukung penggunaan internet secara optimal, melakukan proteksi terhadap virus saat mengakses internet dan mengontrol speed akses internet pada user. Jadi, sebelum menggunakan VPN untuk membuka blokir sebuah website, maka anda perlu memikirkan dahulu apa manfaat dan kerugiannya.
Berikut ini adalah langkah konfigurasinya
1.Klik add roles and feature
2. Setelah mengklik Add Roles and Features kita klik next
3. Selanjutnya kita klik next
4. Selanjutnya kita klik next
5. Tambahkan feature Remote Access lalu klik next
x
6. klik Next untuk melanjutkan.
7. Selanjutnya kita klik next.
8. Selanjutnya kita beri tanda ceklis seperti gambar dibawah ini
9. Klik Next
10. Selanjutnya klik Next
11. Lalu klik install
12.Tunggu sampai proses instalasi selesai lalu klik Close.
13. Klik Open the getting started wizard untuk membuka vpn.
14. Pilih Deploy VPN only
15. Bukalah Routing and Remote Access lalu klik Configure and Enable routing and remote access
16. Klik Next untuk melanjutkan setup vpn
17. Pilih Virtual private network (VPN) access and NAT lalu Klik next
18. Pilih IP Public sebagai vpn lalu klik Next.
19. Pilih From a specified range of addresses lalu klik Next.
20. Klik New lalu isikan alamat ip 192.168.4.2 - 192.168.4.10 lalu klik OK
21. Silahkan daftarkan sesuai network yang ada pada server
22. Pilih No karena kita menggunakan Routing and remote access.
23. Klik Finish untuk selesai konfigurasi.
24. Klik Ok untuk melanjutkan.
25. Jadi server VPN sekarang sudah ON.
26. Klik NAT lalu pilih interface yang terkoneksi ke internet dalam hal ini external kemudian tab Services and port klik Add.
27. Masukkan incoming port 100 lalu private address sesuaikan ip public lalu outgoing port masukkan port 100
28. Pada tab Tools pilih Computer Management
29. Tambahkan user baru masukkan username dan passwordnya kemudian ceklist password never expired.
30. Klik kanan pada user tersebut kemudian pilih Properties masuk ke tab Dial-in lalu Network Access Permission pilih Allow access.
31. Kita ke menu Remote settings dan Allow remote connection to this computer
32. Masuk ke Network and Sharing center. Klik Set up a new connection or network.
33. Pilih Connect to a workplace.
34. Selanjutnya pilih Use my internet connection (VPN).
35. Masukkan IP Address sesuaikan dengan IP Public dan isikan nama VPN yang diinginkan. Jangan lupa beri tanda ceklis Allow other people to the use this connection.
36. Klik NamaVPN yang sudah dibuat.
37. Kemudian pilih Connect supaya kita terhubung jalur VPN.
38. Masukkan Username dan Password.
39. Setelah mengklik tombol login pastikan bahwa wireless terhubung ke VPN dan statusnya Connected.
Pengujian Remote Desktop :
Bukalah remote desktop connection lalu akses IP server
Masukkan User dan Password
Klik Yes
Comments
Post a Comment